Download download buku metode penelitian sugiyono 2012 for FREE. All formats available for PC, Mac, eBook Readers and other mobile devices. Download download buku metode penelitian sugiyono 2012.pdf. Download download buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r d sugiyono for FREE. All formats available for PC, Mac, eBook Readers and other mobile devices. Download download buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r d sugiyono.pdf.
JENIS-JENIS PENELITIAN LENGKAP - BERBAGI ILMU ![Buku metodologi penelitian sugiyono pdf Buku metodologi penelitian sugiyono pdf](/uploads/1/2/5/3/125388458/568921798.jpg)
![Buku metode penelitian sugiyono pdf merger free Buku metode penelitian sugiyono pdf merger free](/uploads/1/2/5/3/125388458/486117286.jpg)
Contohnya penelitian untuk mengetahui bagaimana perkembangan peradaban masyarakat tertentu, penelitian tentang mengapa suatu produk dimasa lalu menjadi andalan. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi. Senada dengan pendapat tersebut, prasetyo (2005;49) berpendapat bahwa penelitian survey umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Jika sampel yang diambil adalah representatif maka generalisasinya kuat. Contoh penelitian tentang kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpinnya, penelitian pengaruh anggaran pendidikan terhadap kualitas SDM di negeri ini, penelitian tentang kecenderungan konsumem dalam memilih suatu jenis produk. Penelitian Ex Post Facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang guna mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya kejadian.
Penelitian ini menggunakan logika jika x maka y. Namun demikian dalam penelitian tidak dilakukan manipulasi variabel. Contohnya penelitian untuk mengungkapkan sebab terjadinya kerusuhan disuatu daerah, penelitian tentang sebab terjadinya banyak siswa yang tidak lulus ujian, penelitian tentang sebab banyaknya produk yang tidak terjual. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kualitatif sehingga analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif). Senada dengan pendapat tersebut sukmadinata (2009;18) berpendapat bahwa data kualitatif adalah data dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.
Data kualitatif dapat diubah menjadi data kuantitatif dengan jalan diskoring. Contoh data kualitatif adalah manis, pahit, rusak, gagal, baik sekali, baik, kurang baik, tidak baik, atau sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju, selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya merupakan data kuantitatif sehingga analisis datanya menggunakan analisis kuantitatif (inferensi). Data kuantitatif adalah dalam bentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan seperti: 1, 2, 3, 4, dst, atau skor 5 = selalu, skor 4 = sering, skor 3 = kadang-kadang, skor 2 = jarang, dan skor 1 = tidak pernah. Data kuantitatif dibedakan menjadi data diskrit atau nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data dalam bentuk kategori atau diskrit.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengumpulkan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian mengenai status terakhir dari subyek penelitian. Penelitian deskriptif berusaha untuk memperoleh deskriptif lengkap dan akurat dari suatu situasi. Kelemahan utama penelitian deskriptif adalah kurangnya tanggapan subyek penelitian. Contoh: Penelitian disiplin kerja pegawai negeri setelah otonomi daerah, penelitian profit guru yang profesional, penelitian, kesiapan sekolah melaksanakan manajemen berbasis sekolah, kesiapan sekolah melaksanakan KBK, dan lain-lain.
Penelitian korelasional (hubungan ) adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih, serta seberapa besar korelasi dan yang ada diantara variabel yang diteliti. Penelitian korelasional tidak menjawab sebab akibat, tetapi hanya menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti. Contoh: penelitian tentang pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai, penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan dan kerukunan masyarakat didaerah tertentu, penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi merebaknya KKN di instansi tertentu, dan lain-lain.
Penelitian ditunjukan kepada rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif memahami peristiwa-peristiwa masa lampau itu. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendalikan.
Maka tingkat kepastian pemecahan dengan metode ini pasti rendah. Data yang dikumpulkan biasanya berupa hasil pengamatan orang, seperti surat-surat, arsip dan dokumen-dokumen masa lalu. Penelitian seperti ini bila ditunjukan kepada kehidupan pribadi seseorang maka penelitian disebut penelitian biografi. Kekhususan penelitian ini adalah. Menurut Hatch & Farhady dalam Sugiyono (2011: 38). Variabel didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Kerlinger dalam Sugiyono (2011: 38), variabel adalah konstruk ( constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Kidder dalam Sugiyono (2011: 38), variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian, Variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Bhisma Murti, variabel adalah suatu kualitas ( qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Sudigdo Sastroasmoro, variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lainnya. Secara umum, variabel penelitian adalah atribut yang mencerminkan pengertian atau bangunan pengertian dan memiliki nilai.
Contoh, tinggi badan, kenapa dianggap sebagai variable, karena memiliki nilai, dan antara satu dan yang lain memiliki tinggi badan yang berbeda. Kalau masih membingungkan. Jika masih membingungkan, perhatikan contoh berikut; masalah banyaknya kosakata dalam buku pelajaran menyulitkan siswa, maka variabel yang bisa diambil adalah ukuran banyaknya kosakata, dan ukuran kemampuan siswa. Jadi konsep yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, itulah yang menjadi variabel penelitian. Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi: Pertama: Variabel Independen biasa juga diistilahkan dengan Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, Variabel Bebas, dan Variabel Eksogen.
Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan demikian karena variabel ini bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Contoh, pengaruh zikir terhadap mental siswa.
Variabel dzikir bebas mempengaruhi mental. Kelima: Variabel Kontrol. Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. Variable ini sefatnya sebagai penengah. Fokus penelitian Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.
![Buku metodologi penelitian sugiyono pdf Buku metodologi penelitian sugiyono pdf](/uploads/1/2/5/3/125388458/568921798.jpg)
Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Spradley dalam Sanapiah Faisal (1988) mengemukakan empat alternatif untuk menetapkan fokus: 1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan. Informan ini dalam lembaga pendidikan, bisa kepala sekolah, guru, orang tua murid, pakar pendidikan dan sebagainya. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain. Domain dalam pendidikan ini bisa kurikulum, proses belajar mengajar, sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, manajemen, pembiayaan, sistem evaluasi, pandangan hidup kompetensi dan sebagainya. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk mengembangkan iptek.
Temuan berarti sebelumnya belum pernah ada. Temuan ini dalam pendidikan misalnya menemukan metode mengajar matematika yang mudah difahami dan menyenangkan. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada.
Penelitian inibersifat pengembangan yaitu ingin melengkapi dan memperluas teori yang telah ada. Defenisi Operasional Variabel / Deskripsi Fokus Dalam setiap penelitian pasti terdapat variabel penelitian. Jumlah variabel penelitian bisa hanya satu namun juga bisa lebih dari satu. Variabel penelitian pada hakikatnya merupakan konsep yang nilainya ingin diketahui oleh peneliti. Tidak sedikit variabel yang terlibat dalam suatu penelitian sifatnya abstrak, dalam arti tidak jelas wujud dan ukurannya, sehingga sulit juga ditentukan nilainya.
Kalau variabel penelitiannya adalah tinggi badan atau berat badan maka sifat kedua variabel tersebut relatif konkret. Peneliti bisa segera mengukur nilai tinggi badan dengan meteran, sedangkan nilai berat badan diukur menggunakan timbangan. Setelah dilakukan pengukuran maka data nilai tentang tinggi dan berat badan diketahui. Namun jika variabel penelitiannya bersifat abstrak, misalnya motivasi atau kepuasan kerja, maka peneliti perlu menetapkan cara pengukuran variabel tersebut agar dapat memperoleh nilai yang tepat bagi kedua variabel tersebut.
![Buku metode penelitian sugiyono pdf merger free Buku metode penelitian sugiyono pdf merger free](/uploads/1/2/5/3/125388458/486117286.jpg)
Proses penentuan ukuran suatu variabel tersebut dikenal dengan nama operasionalisasi variabel. Apakah semua variabel penelitian harus dibuat definisi operasionalnya? Kalau yang dimaksud dengan definisi operasional variabel adalah proses penentuan ukuran suatu variabel, maka tidak semua variabel penelitian harus disusun definisi operasionalnya.
Misalnya penelitian yang tujuannya adalah ingin mengetahui pengaruh iklan terhadap volume penjualan. Iklan adalah variabel bebas dan volume penjualan adalah variabel tergantung. Dari dua variabel tersebut yang perlu dilakukan pengukuran – artinya disusun variabel operasionalnya – adalah volume penjualan. Sedangkan variabel “iklan” tidak perlu. Yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah menyusun definisi konseptual variabel “iklan”.
Jika metode penelitian atau rancangan penelitian yang akan diterapkan adalah “pre and post test design” maka peneliti harus membandingkan volume penjualan sebelum ada iklan dengan volume penjualan setelah ada iklan. Kedudukan “iklan” dalam rancangan penelitian tersebut adalah sebagai betuk “perlakuan” ( treatment) Contoh penelitian lain yang tidak memerlukan operasionalisasi variabel, misalnya penelitian yang bertujuan ingin mengetahui strategi bisnis, ingin mengetahui proses seleksi, atau penelitian-penelitian kualitatif yang sasaran utamanya adalah memberikan uraian/deskripsi atau gambaran lengkap dari suatu proses kegiatan. Yang diperlukan oleh penelitian jenis ini adalah definisi konseptual, bukan definisi operasional. Contohnya, ketika peneliti ingin mengetahui bagaimana proses seleksi pegawai di suatu organisasi, maka peneliti harus memiliki definisi konseptual tentang variabel seleksi pegawai, agar yang ditelitinya memang tentang seleksi pegawai, bukan kegiatan lainnya. Definisi konseptual tentang seleksi pegawai harus lengkap dan rinci, termasuk proses dan kegiatan-kegiatan apa yang seharusnya dilakukan dalam seleksi pegawai. Demikian pula ketika peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi bisnis suatu perusahaan.
Definisi konseptual yang lengkap tetang strategi bisnis dan kegiatan-kegiatannya, harus dikuasai oleh peneliti agar yang ditelitinya memang benar-benhar strategi bisnis, bukan “sekedar” strategi pemasaran, seperti yang banyak dijumpai dalam hasil penelitian yang digunakan untuk penyusunan skripsi atau tesis. Proses Operasionalisasi Variabel Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan variabel penelitian ke bentuk awal, yaitu konsep penelitian. Peneliti harus mendefinisikan konsep penelitian sesuai dengan definisi-definisi yang telah diberikan oleh para akhli yang relevan dengan konsep penelitiannya. Jika konsep penelitiannya adalah “motivasi kerja”, maka peneliti harus menemukan definisi “motivasi kerja” yang telah banyak diakui kebenarannya oleh para pakar di bidang tersebut.
Dalam tahapan ini studi kepustakaan menjadi salah satu tahap yang harus dilalui. Melalui studi kepustakaan yang mendalam dan memadai, peneliti akan mampu merumuskan definisi konsep penelitiannya dengan benar. Jadi ketika konsep penelitiannya adalah tentang “motivasi kerja” maka kepustakaan atau literatur tentang konsep tersebut harus benar-benar dipahami dengan baik oleh peneliti. Perlu diketahui, tidak sedikit kita menemukan satu konsep dengan definisi yang berbeda. Misalnya, definisi “motivasi” yang dikemukakan oleh A.H.
Maslow berbeda dengan Victor Vroom. Maslow mendefinisikan motivasi sebagai “ motivation arises from the needs and wants of an individual and drives the people towards action or work by doing which he makes efforts to fulfill these needs and wants. (kebutuhan-kebutuhan atau keinginan-keinginan individu yang membuatnya terdorong untuk melakukan sesuatu agar kebutuhan-kebutuhan tersebut terpuaskan). Sedangkan Vroom mengatakan bahwa “ motivation is a product of the individual’s expectancy that a certain effort will lead to the intended performance, the instrumentality of this performance to achieving a certain result, and the desirability of this result for the individual, known as valence”. Condrey, 2005, p.482).
Berdasarkan definisi tersebut disusunlah rumus M= ExIxV. Oleh karena itu, agar punya landasan teoritis yang jelas biasanya untuk kepentingan penyusunan definisi operasional variabel, peneliti hanya memilih atau menggunakan satu definisi tertentu yang cocok atau sesuai dengan tujuan penelitiannya. Beberapa penulis menamakan langkah pertama ini dengan nama definisi konseptual Langkah berikutnya adalah menemukan cara mengetahui besaran (ukuran) dari variabel penelitian berdasarkan definisi konseptual, atau dengan kata lain mulai mengoperasionalisasikan variabel penelitian. Pada penelitian kualitatif, defenisi operasional ini disebut dengan deskripsi focu s. Populasi (Sampel) / Sumber Data (Subjek/Informan Penelitian) 1.
Populasi Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 117). Menurut Nazir (1983:327) mengatakan bahwa popuasi adalah berkenaan dengn data bukan barang atau bendanya. Pengertian lainnya, diungkapkan oleh Nawawi yang menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian.
Sedangkan Riduwan (2002: 3) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran menjadi objek penelitian. Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada pupulasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti daapat menuggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yangdiambil dari populasi betul-betul representatif (mewakili). Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel beikut ini: 1) Ukuran populasi Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti itu. Demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat besar, tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid sekolah dasar yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia misalnya. 2) Masalah biaya Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, lebih – lebih bila objek itu tersebar diwilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu cara untuk mengurangi biaya.
3) Masalah waktu Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu,apabila waktu yang tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel,dalam hal ini, lebih cepat. 4) Percobaan yang sifatnya merusak Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel. 5) Masalah ketelitian Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung jawabkan. Ketelitian,dalam hal ini, meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis data.
Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselengar. Boleh jadi peneliti akan menjadi bosan dlam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua,penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian. 6) Masalah ekonomis Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seseorang penelitian; apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya,waktu, dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian?
Dengan kata lain penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi. Teknik Sampling Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Random sampling Random Sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel.
Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol). A) Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. B) Proportionate Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Misalnya sekolah, terdapat beberapa tingkatan kelas. Jika tingkatan dalam populasi diperhatikan, mula-mula harus dipastikan strata yang ada, kemudian tiap strata diwakili sampel penelitian.
C) Disproportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan untuk menentukan junlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai; 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP. D) Cluster Sampling atau Area Sampel Teknik ini digunakan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok atau cluster. Misalnya, penelitian dilakukan terhadap populasi pelajar SMU di suatu kota. Untuk itu random tidak dilakukan secara langsung pada semua pelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.
Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberipeluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013:122). Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Teknik sampel ini meliputi samling sistematis, kuota, aksidental, purporsive, jenuh, dan snowball. A) Sampling Sistematis Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. B) Sampling kuota Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. C) Sampling insidental Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. D) Sampling Purporsive Sampling purporsive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
E) Sampling jenuh Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
F) Sampling Snowball Sampling Snowball adalah teknik penentuan sampel yang mla-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Subjek dalam penelitian kualitatif disebut informan, yaitu orang-orang yang berada pada latar penelitian. Informan adalah orang-orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi, kondisi latar, dan data penelitian. Informan dibedakan menjadi dua, yaitu informan yang berfungsi sebagai pembuka jalan dan informan yang berperan sebagai pemberi informasi data lapangan. Informan sebagai pembuka jalan berfungsi sebagai pembuka jalan memasuki seting dan sebagai jembatan komuniukasi antara peneliti dengan situasi penelitian dan masyarakat yang berfungsi sebagai pemberi data. Informan pembuka jalan dipilih orang-orang yang memiliki pengaruh besar dalam suatu latar penelitian, misalnya pimpinan-pimpinan formal, pimpinan-pimpinan informal, dan powe etite. Informan pemberi data lapangan berfungsi utama pemberi data penelitian.
Informan yang dipilih adalah orang-orang yang benar-benar mempunyai informasi yang relevan dengan penelitian. Agar dapat memilih informan dengan tepat, ada empat macam cara memilih yang dikelompokkan sebagai nonporobability sampling, yaitu accidental, purposive, quota, dan snow ball sampling accidental: untuk memperoleh informan, peneliti dalam waktu tertentu dengan cara aktif memilih dan menjadikan semua responden yang mereka ditemui sebagai informan.
Title: Author: Topik: Mata Kuliah: Penerbit: Tahun terbit: Jenis: Format: Lokasi: Fulltext: Petunjuk pencarian:. Input tidak dibedakan huruf besar atau kecil (CASE-INSENSITIVE). Operator logika dapat digunakan dalam kriteria pencarian dengan keyword NOT, AND, OR. Operator tersebut harus ditulis dalam huruf besar semua (case-sensitif). Penggunaan operator NOT dapat disingkat dengan tanda - (minus).
Kata dalam kriteria pencarian yang terdiri kurang dari 3 karakter (huruf/angka) tidak akan disertakan dalam proses pencarian. Kriteria pencarian boleh mengandung frasa (beberapa kata dalam tanda kutip yang akan digunakan apa adanya). Contoh: 'system programming'. Untuk menyertakan pencarian dengan kata yang terdiri kurang dari 3 karakter gunakan tanda + (plus). Contoh: Untuk melakukan pencarian koleksi berjudul Fisika Dasar 2, masukkan kriteria pencarian: Fisika Dasar +II atau 'Fisika Dasar II'. Input yang valid pada field tahun terbit adalah berupa angka, tidak mendukung penggunaan operator logika dan frasa. Operator perbandingan (, =) dapat digunakan di field ini.
Tanda - (minus) dalam field ini bukan berarti NOT. Contoh: 1990, =2000, 2000, =2000.